JP - Berkembangnya
jumlah penderita HIV/AIDS merupakan suatu masalah utama dalam bidang kesehatan.
Penyakit yang banyak menyerang usia produktif ini cukup meresahkan karena
sampai pada saat ini belum benar-benar ada terapi yang dapat
menyembuhkan. Maka pengetahuan masyarakat mengenai HIV dan bagaimana pencegahan penularannya harus
ditingkatkan agar angka penularan infeksi penyakit ini dapat ditekan.
Apakah
itu HIV?
Sering
kali kita mendengar istilah HIV, tapi apakah anda tahu persis apakah itu HIV?.
HIV adalah merupakan suatu retrovirus yang menyerang sel CD4 yang
merupakan komponen sistem kekebalan tubuh manusia, dan kemudian akan
menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), dimana kondisi imunologinya sudah turun
dan keadaan ini cukup fatal karena bisa menyebabkan kematian. Rusaknya sistem
kekebalan tubuh akibat serangan virus HIV menyebabkan penderita rentan terhadap
infeksi mikroorganisme yang bahkan dalam keadaan normal mikroorganisme tersebut
tidak berbahaya. Beberapa Infeksi ini mempunya tanda dan gejala dalam rongga
mulut,dan dapat digunakan sebagai parameter tingkat keparahan perkembangan
penyakit HIV/AIDS.
Bagaimana
penularan HIV?
HIV
menular dari satu individu ke individu lainnya biasanya melalu transmisi
seksual yaitu berhubungan seksual dengan individu yang terinfeksi. Tetapi bukan
hanya dengan cara itu saja, ibu yang terinfeksi ke bayi yang dikandung dan
penggunaan jarum suntik yang terinfeksi secara bergantian dapat menyebabkan
penularan HIV. Sejak seseorang terinfeksi HIV maka virus ini dapat
ditemukan dalam berbagai cairan dalam tubuhnya seperti darah dan serum. Cairan
yang berpotensi secara epidemiologis menjadi media penularan adalah semen,
darah dan cairan vagina.
Bagaimana
risiko penularan HIV melalui air liur?
Seperti
cairan tubuh lainnya, pada individu yang terinfeksi HIV maka dalam air liurnya
terdapat virus ini, tetapi potensi penularan melalui melalui air liur lebih
rendah atau lebih kecil dibandingkan melalui darah atau serum . Terdapat
beberapa faktor penghambat dalam air liur yang menyebabkan penurunan infektivitas
HIV. Tetapi dengan adanya luka atau peradangan dalam rongga mulut akan
memperbesar risiko penularan.
Semoga Bermanfaat
No comments:
Post a Comment